30 July 2021

Sore Hari Ke Stasiun Gawok

 "Saya dan ayah pergi ke stasiun Gawok pada sore hari .saya diturunka sama ayah di stasiun Gawok dan ayah melanjudkan ke pasar deka stasiun stasiun Gawok itu sepi karena masa ppkm darurar saya cuman melihat 1 kereta api yaitu kereta api bandara bias"
(setelah dibimbing sama ayah)


Saya dan ayah pergi ke stasiun Gawok pada sore hari. Saya diturunkan sama ayah di stasiun Gawok dan ayah melanjutkan ke pasar dekat stasiun.

Stasiun gawok sore hari
Kereta Api Bandara Bias datang

Saat itu stasiun Gawok itu sepi karena masa PPKM darurat, eh sekarang namanya PPKM level 4.
Belasan menit menunggu kereta api, ternyata tidak ada yang lewat. Apa karena karena sore ya? Berbeda dengan pas datang pagi hari. Kalau pagi hari, kereta api yang lewat banyak.

Saya duduk-duduk saja. Saya melihat sekeliling. Sore hari ini sepi. Biasanya kalau siang ada pekerja di kereta api yang membangun tempat pemberhentian kereta di bagian tengah stasiun.
Menjelang maghrib ada kereta yang lewat yaitu kereta api Bandara Bias. Hanya satu kereta itu yang saya liat.

Azan maghrib berlalu, dan kamipun pulang.

Dalam perjalanan pulang, di arah barat kami sempat berhenti. Langit berwarna merah dan terlihat gunung #Merapi dan gunung #Merbabu. Sungguh pemandangan yang sangat indah pada sore hari itu.

pemandangan gunung merapi merbabu
Gunung Merapi dan Merbabu dilihat dari Kartasura



28 July 2021

Lewat Jalan Lain ke Stasiun Gawok

"Saya dan ayah pergi ke stasiun Gawok saya dari rumah melewati jalur yang berbeda dari pada jalan biasa nya yaini saya melewati jalan dekat lapangan ngemplak kartasura untuk menuju stasiu Gawok.

Di stasiun Gawok saya diturunkan di stasiun dan ayah lanjud ke pasar dekat stasiun Gawok"

(setelah diperbaiki bersama ayah)

Saya dan ayah pergi ke stasiun Gawok. Saya dari rumah melewati jalur yang berbeda dari jalan biasanya. Saya melewati jalan dekat lapangan Ngemplak kKartasura untuk menuju stasiu Gawok.

Biasanya, pas perempatan lapangan Ngemplak, saya belok kiri yakni jalan ke arah Tugu Mayang. Nah, sekarang saya jalan lurus melewati lapangan Ngemplak.

Dalam perjalanan di sini, saya melewati persawahan. Ada juga tumpukan sampah dalam jumlah banyak yang berjejer di pinggir sawah. Sampah ini menimbulkan bau menyengat. Apalagi ada bangkai tikus. Baunya tercium meskipun saya naik motor.

Tiba di stasiun Gawok saya diturunkan di depan stasiun. Ayah lanjut ke pasar dekat stasiun Gawok.

persawahan kartasura


24 July 2021

Mencari Informasi Tentang Vaksinasi Covid19

"Saya dan ayah mencari informasi vasinasi pertama saya ke puskesmas kartasura menanyakan vaksinasi ternyata gak bisa terus saya nya lagi ke polsek kartasura ternyata di polsek kartasura juga gak bisa"

(Setelah dibantu perbaikan isi tulisan sama ayah)

jalan-jalan mencari vaksinasi


Saya dan ayah mencari informasi tentang vaksin covid19. Di rumah, saya, ayah dan dik rani belum divaksin. Baru Bunda yang sudah divaksin. 

Saya ingin divaksin karena setelah divaksin, saya lebih terlindungi dari virus Corona. Untuk menjaga dari serangan virus corona, saya rutin mengkonsumsi vitamin dan makan buah supaya kekebalan tubuh meningkat. Kalau sudah divaksin, saya lebih leluasa bila ingin naik kereta api, misalkan naik KA dengan tujuan ke Jember.

Pertama kali, saya dan ayah mengunjungi kantor desa Pucangan. Siapa tahu ada informasi di sana. Karena, kemaren saya melihat ada kegiatan vaksinasi di balai desa Pucangan. Ternyata, setelah sampai di balai desa, kok sepi ya. Akhirnya, saya menuju ke polsek Kartasura. Polsek ini ada di seberang jalan pasar Kartasura. 

Informasi dari Bunda yang didapatkan di sosial media bahwa kantor kepolisian, Polres dan polsek di seluruh Indonesia mengadakan vaksinasi tanpa mensyaratkan KTP tempat tinggal wilayah. Jadi, saya yang berasal dari Bondowoso bisa melakukan vaksinasi di Kartasura sini.

Dalam perjalanan ke Polsek Kartasura di jalan Solo-Jogja, kami melewati puskesmas Kartasura. Di halaman puskesmas tersebut, kami lihat banyak berjejer kursi. Mungkin saja itu deretan kursi untuk program vaksinasi. Karena penasaran, kami berhenti dan   menanyakan ke bagian informasi.

Dijelaskan oleh om yang berjaga di meja informasi bahwa program vaksinasi untuk warga desa Pucangan, tempat saya tinggal, akan menunggu surat undangan dari desa. 

Dari  puskesma Kartasura, saya menuju ke polsek Kartasura melewati tugu Kartasura. Tiba di polsek, kami parkir sepeda motor. Kondisi polsek tidak ramai. Ada seorang petugas parkir dan beberapa orang duduk di kursi.

Kamipun bertanya ke petugas parkir. Petugas parkir itu menyarankan untuk mencari informasi kepada 3 orang polisi yang sedang ngobrol sambil duduk bangku dekat deretan motor yang diparkir.
Ketiga polisi tersebut memberi informasi bahwa polsek Kartasura tidak mengadakan program vaksinasi.

Akhirnya kamipun pulang melewati pasar Kartasura dan tidak lupa membeli pepaya.
 

22 July 2021

Main di Stasiun Gawok Di Masa PPKM Darurat

"Saya dan ayah  pergi ke stasiun Gawok pada hari sabtu  kemarin sebelum ke stasiun Gawok saya mampir ke masjid karena ayah kepingin membuan air kecil di masjid di stasiun Gawok saya melihat kereta api Sri tanjun Kahurpa dan Krl"

Pengumuman stasiun Gawok


(Setelah diajarin ayah lebih dari satu jam. Penggunaan tanda baca seperti titik dan koma, aturan huruf besar dan kecil, dan mengingat-ingat selama di stasiun. Jadi tulisan di bawah ini)

Saya dan ayah  pergi ke stasiun Gawok pada hari sabtu  kemarin.

Sebelum ke stasiun Gawok, saya mampir ke masjid karena ayah kepingin membuang air kecil. Masjid ini dekat dengan stasiun Gawok.

Setelah dari masjid, Ayah menurunkan saya di depan tangga stasiun Gawok. Ayah meninggalkan saya karena ingin belanja sayur.

Ternyata, tidak ada penjaga stasiun Gawok seperti biasanya. Kok sepi ya, batin saya.
Saya terus berjalan ke arah kanan, atau sebelah selatan stasiun. Ada tempat parkir dan taman di sini. Di taman ini, saya berdiri menunggu kereta api lewat.

Taman stasiun Gawok ini memanjang ke selatan, kira-kira 40 meter panjangnya dan lebarnya 10 meter.

Di taman ini ada pohon pinus loh. Jumlahnya ada 18 belas pohon. Ada juga tumbuhan yang berbunga. Saya tidak tahu nama tumbuhan itu. Bunganya berwarna kuning. Tumbuhan ini ditanam di atas tanah. Kira-kira tingginya 1 meter.

Tidak berapa lama, kereta api datang dari arah Jogjakarta atau arah selatan. Kereta api itu namanya KA Sri Tanjung. Ada 7 gerbong dan ternyata tidak banyak penumpangnya.

Setengah jam kemudian datang KA Kahuripan dari arah Jogjakarta. KA Kahuripan ini berangkat dari stasiun Bandung. Tiba di stasiun Gawok jam 10-an.

Stasiun Gawok yang sepi



Sepuluh menit kemudian datang KRL dari Solo ke arah Jogja. KRL ini berhenti di stasiun Gawok untuk menurunkan dan menaikkan penumpang. Tidak ada penumpang yang turun. Ada 2 penumpang yang naik. Kondisi gerbong KRL, saya lihat sepi.

Satu jam berada di stasiun Gawok, ayah datang dan mengajak pulang. Sebelum pulang, saya melihat papan pengumuman yang berisi syarat penumpang yang diperbolehkan naik KRL.

Ternyata selama PPKM Darurat, peraturan penumpang KRL lebih ketat. Hanya penumpang yang bekerja di sektor esensial dan sektor kritikal dan menunjukkan surat kerja yang boleh naik KRL.

16 July 2021

Kucing Kuro Hobi Berantem

Kucing saya yang bernama kuro sering berantem dengan kucing lain. Contohnya kucing dengan bulu berwarna oranye. Saya memanggilnya Oyen. 

Pagi hari, selepas subuh, saya mendengar Kuro mengeong dengan suara keras. Wah, ini Kuro berantem. Terus saya membuka pintu depan rumah.

Kucing kuro tidur



Di teras rumah, terlihat Kuro menghadap pagar besi dengan posisi menunduk. Ekornya terangkat ke atas dan terlihat lebih besar. Bulu ekornya tegak dan kaku. Kepalanya melongok ke bawah pagar rumah.
Ternyata dari balik pintu pagar ada kucing oyen. Kucing oyen badannya lebih besar dari Kuro. Kucing oyen ini kucing jantan loh.

Kuro menggeram. Tampaknya sangat marah, sampe ekornya tegak. Melihat Oyen dengan waspada.
Saya jadi tahu. Ternyata kalau kucing marah, bulu-bulunya bisa tegak. Suaranya keras.

Di waktu yang lain, saat saya ada di musholla, saya melihat Kuro berantem dengan kucing oyen lagi. Musholla ini berada 50 m dari rumah. Jadi Kuro sudah main ke tempat yang cukup jauh dan masih berantem pula.

Kucing Kuro di rumah kardus



Di waktu yang lain, pas siang hari,saya melihat Kuro berantem dengan kucing berbulu putih. Kucing ini besarnya hampir sama dengan Kuro. Mereka berantem di taman depan rumah.

Kuro juga usil. Ada kucing hamil, berbulu oranye hitam, diganggu di taman depan rumah. Saya melihat Kuro dalam posisi siap menerkam. Begitu kucing ini lewat terus diganggu. Kucing ini menjauh. Kuro tetap mengejarnya.

14 July 2021

Lomba balap burung merpati

Pada sore hari saya dan ayah melihat lomba burung merpati. Lokasi lomba ini di area persawahan yang dekat dengan rumah di arah barat. Jaraknya kira-kira 800 m. 

Setelah memarkir motor tidak jauh dari orang-orang yang berkumpul, saya melihat ada beberapa orang berdiri di atas cor-coran yang berada di selokan. Cor-coran ini berukuran 2 kali 3 meter yang diperuntukkan bagi pemilik burung merpati betina, memegang burung merpati itu dan menggerakkan ke atas  ke bawah. Sayap burung merpati betina mengepak-ngepak dan burung merpati jantan dari arah seberang sawah meluncur ke pasangannya.
Balapan burung merpati_Arundaya Sairendra



Beberapa kali saya pernah jalan kaki ke area sawah ini, pas sabtu atau minggu pagi. Ternyata cor-coran yang ada di atas selokan ini sawah itu dibuat khusus untuk area adu balap burung merpati.

Dua atau tiga orang bergantian membawa burung merpati jantan ke seberang sawah di arah utara. Mereka memasukkan ke sangkar burung yang terbuat dari bambu berbentuk kotak yang diberi tali sehingga menyerupai tas punggung. Ada yang membawanya memnggunakan motor. Ada pula yang membawanya dengan menyusuri pematang sawah.

Setelah sampai di seberang sawah bagian utara, dua atau 3 orang yang membawa burung merpati jantan melepaskan burung merpati tersebut bersamaan. Saat yang sama, orang yang memegang burung merpati betina menggerakkan burung merpati betina ke atas dan ke bawah sehingga sayapnya mengepak.


Balapan burung merpati di kartasura

Oh ya ada yang unik dari sawah yang saya lihat di daerah Kartasura ini. Yakni, bentuk sawahnya sangat berbeda dari pada sawah di bondowoso. Bentuknya rata-rata kotak persegi panjang dan teratur. Persegi panjang memanjang. Kalau sawah yang di Bondowoso bentuknya gak teratur.  

Sawah di Kartasura



Pantas saja kalau saya jalan-jalan melewati sawah, banyak bangunan seperti gudang, pabrik bahkan perumahan yang bentuknya memanjang dan menjorok ke dalam persawahan. Bentuk area perumahanpun rata-rata hanya memiliki satu jalan saja.

Setelah dari tempat lomba burung merpati, saya dan ayah muter muter sambil melihat perumahan di Kartasura.

Area persawahan di Kartasura






13 July 2021

Supermarket dan Pasar Tutup

Hari ini persediaan buah di rumah habis. Kami memutuskan untuk mencari buah. Buah itu penting loh untuk meningkatkan imunitas supaya tahan dari serangan penyakit seperti covid19. Karena apa? Karena buah kaya atas vitamin dan unsur lain yang penting bagi tubuh.

Saya suka buah anggur. Kebetulan di Supermarket Assalam, buah anggurnya murah karena diskonnya banyak. Buah anggurnya juga enak dan ukurannya besar. Terakhir ke Assalam, 3 minggu lalu. Waktu itu saya bersama ayah membeli anggur dan buah pir.

Selepas sholat dhuhur, saya bersama aya naik sepeda motor dengan tujuan ke Assalam. Siang itu, udara sangat panas karena matahari bersinar terik.

Untuk menuju ke Assalam, biasanya kami melewati jalan menuju pasar Kartasura. Kali ini, karena ingin mendapatkan suasana berbeda, saya melewati jalan yang lain. Yakni jalan yang tidak melewati pasar Kartasura.

Setelah keluar dari perumahan, kami mengambil jalan ke arah timur.  Mentok di jalan yang ke timur ini, kami belok ke kiri ke arah POM bensin di jalan Slamet Riyadi. POM bensin ini berada di seberang jalan Superindo.

Karena kuatir persediaan bensin tidak cukup, ayah mengisi bensin seharga 10 ribu rupiah. Kira-kira dapat 1.5 liter.

Selesai  mengisi bensin kami ke Assalam melalui jalan Ahmad Yani. 

Sesampainya di Supermarket Assalam, ternyata kondisinya sepi. Ada seorang satpam yang berjaga di depan pintu masuk. Satpam itu menjelaskan bahwa hari ini, tokonya tutup. Dan ada kertas pengumuman yang menjelaskan bahwa hari itu Assalam tutup.

Karena tutup dan saya butuh buah untuk sarapan besok pagi, kami mencari buah di tempat yang lain.
Akhirnya motor diarahkan ke pasar Kartasura. Kami kembali ke jalan Slamet Riyadi. 

Ternyata, pasar Kartasura juga sepi. Banyak toko yang tutup. Dan pedagang buah, pedagang sayuran, pedagang daging dan lain-lain menutup lapaknya dengan terpal. 
Pasar Kartasura



Biasanya pasar ini ramai dan sering berdesakan. Karena jalan di dalam pasar tidak lebar. Banyak sampah berserakan. Hari itu, jalan di dalam pasar lengang dan bersih.

Saya baru tahu mengapa pasar tutup termasuk di supermarket Assalam. Informasinya saya dapatkan di kertas pengumuman yang ditempel di beberapa tempat di pasar. Di jelaskan bahwa selama 2 minggu pada hari sabtu dan minggu, pasar tutup. Tujuannya untuk mencegah penyebaran covid19.

Beruntung, ada seorang pedagang buah pisang di ujung pasar. Kami menghampirinya. Pedagang itu tertidur di bangku. Setelah kami datang dan menghampiri, pedagang tersebut bangun. 

Dari pedagang tersebut, kami membeli satu sisir pisang seharga 20 ribu.

Alhamdulillah, akhirnya saya punya buah untuk sarapan besok pagi.
Sepinya pasar Kartasura



12 July 2021

Ke Stasiun Gawok dan Melintasi Jalan Seberang Kopassus

Saya dan ayah ke stasiun Gawok naik sepeda motor. Kali ini sudah yang kesembilan kali. Saya tidak bosan main ke stasiun Gawok karena ada kereta api yang lewat dan berhenti. Kereta yang berhenti adalah kereta rel listrik (KRL).

Awalnya, saya melewati jalan yang tidak biasanya. Biasanya melewati masjid yang berada tidak jauh dari Stasiun Gawok. Saya melewati area persawahan dan ada pabrik teh dandan dan pabrik meubel. Setelah berada di depan pabrik tersebut, ternyata ayah pengen buang air kecil. Akhirnya, kami memutar lagi ke jalan yang biasanya yaitu jalan yang ada masjid di dekat stasiun Gawok.
Stasiun Gawok



Masjid ini ternyata juga jual ikan lele untuk dikonsumsi. Jadi bisa beli ikan lele di sini. Kurang lebih 15 menit berada di masjid ini. Setelah dari masjid, kami menuju stasiun Gawok yang berada tidak jauh dari masjid. Kira-kira 100 m.

Di stasiun Gawok, saya melihat kereta api Bandara Bias, KRL dan KA Lodaya. Setelah puas melihat KA, kami melanjutkan perjalanan ke tempat yang lain yaitu ke arah seberang jalan dari markas Kopassus. Tepatnya, mau melihat area di sebelah barat Kopassus.

Kami menuju jalan Solo-jogja dari Stasiun Gawok dengan rute yang berbeda dari biasanya. Jalan ini adalah jalan yang biasa dilewati oleh kendaraan berat dari Gawok. Untungnya jalannya tidak berlobang-lobang.

Setelah melewati perempatan lampu merah jalan Solo-Jogja, kami terus ke arah barat.

Ternyata jalan dan kondisi sawah di area sebelah barat Kopassus tidak serata dibandingkan bagian timur Kopassus. Ada jalan yang menanjak meskipun tidak begitu menanjak. Dan banyak area persawahan juga kali kecil. Ada juga perbukitan dan banyak rumah di perbukitan tersebut. Jadi rumahnya terlihat bertumpuk-tumpuk dari jauh. Ternyata kondisi sawah dan jalan di area sebelah barat Kopassus berbeda dengan yang bagian timur.

Setelah melewati area ini dan jalan perkampungan, kami akhirnya tembus ke jalan tol.
Ternyata dari pintu keluar tol ke arah kota Solo ada penyekatan. Kendaraan tidak bisa melewati lurus dari jalan utama. Harus berbelok ke kiri yakni ke arah Sragen. 

Kami melewati jalan ini tetapi tidak begitu jauh karena bisa masuk ke jalan perkampungan untuk segera tiba di tugu Kartasura.

Perbukitan di sawah


08 July 2021

Main Lagi Ke Stasiun Gawok

Saya dan ayah jalan-jalan ke stasiun Gawok.  Sebelum ke stasiun Gawok saya mengambil laundry. 

Kali ini, saya mengambil rute berbeda yakni melewati jalan lain gak kayak jalan biasanya.  

Jalan yang saya  lewati ini tidak rusak dan jalannya keci. Terhirup bau bangkai tiku di jalan yang saya lewati.   Di jalan ini, ada banyak persawahan. Jalan ini ini tembus nya ke rel kereta api dan lebih dekat dibandingkan jalan biasaya. Jalan biasanya itu jalan utama dari stasiun Gawok ke jalan Solo-Jogja. 

Mungkin karena sering dilewati kendaraan berat, maka jalannya jadi rusak dan berlobang-lobang.
Tiba di stasiun Gawok, saya naik tangga stasiun dan duduk menunggu kereta tiba. 
Stasiun Gawok



Saya melihat kereta api Bandara Bias yang berwarna hijau. Ada 5 gerbong di kereta api ini.

Setelah itu ada  2 kereta api KRL. Kereta ini berhenti di stasiun Gawok. Tidak banyak penumpang yang turun. Kira-kira 10 penumpang. KRL ini ternyata lumayan penuh penumpangnya.

Ada juga kereta api Argo Wilis.  Kereta api ini tidak berhenti di stasiun Gawok. Argo Wilis ini akan berhenti di Stasiun Balapan. 

Setelah dari stasiun Gawok saya dan ayah melanjutkan perjalanan ke tempat yang lain.

03 July 2021

Jalan-jalan sore

 Saya dan ayah pergi jalan-jalan sore di sekitar Kartasura dengan naik sepeda motor. Sore hari itu, kami menempuh rute yang tidak biasanya. Kali ini melalui jalur selatan ke arah Pura di selatan Markas Kopassus.  Setelah 5 menit perjalanan, sampailah ke jalan keluar di dekat Pura Kopassus.      

Kalau melihat pura ini, mengingatkan pada pura-pura yang ada di Bali.   Saya tidak tahu ceritanya, kok ada pura di dekat Markas Kopassus.                                             

Menyeberang jalan propinsi Solo Jogja, kami lantas menuju ke arah utara. Yakni ke arah tugu Kartasura.                       

Sebelum sampai di tugu Kartasura, ada traffic light, lalu kami belok ke kiri, masuk ke gang perkampungan.  Gang ini jalannya tidak lebar.Di ujung gang ini terdapat pabrik tahu. Ada bau cukup menyengat di sekitar pabrik tahu ini.     

Oh ya, sebelumnya kami mampir dulu ke Indomart yang berada persis di seberang jalan pintu masuk Markas Kopassus Grup 2.   Di Indomart ini ada mesin pesan tiket kereta api. Saya melihat tiket kereta api Jember Surabaya.                                         

Setelah melewati gang atau jalan itu, kami belok ke kanan, ke arah jalan yang lebih besar, namun tidak sampai ke jalan utama yakni jalan raya Solo Semarang. Ada jalan perkampungan yang posisi sejajar dengan jalan raya tersebut dan mengarah ke barat, ke arah pintu keluar tol Colomadu. Kami menyusuri jalan ini.     

Ada beberapa perumahan yang saya lihat di jalan kampung ini. Ada perumahan yang memiliki pintu gerbang dengan satpan penjaga. Ada juga perumahan yang tidak memiliki satpam penjaga.    

Lokasi perumahan ini sangat strategis karena dekat dengan jalan utama yakni jalan Solo-Semarang dan dekat dengan pintu masuk tol Colomadu.                       

Kami terus melewati jalan ini hingga ketemu persawahan dan pbarik besar. Ternyata pabrik tersebut adalah pabrik rokok. Saya tahunya pabrik rokok setelah masuk jalan raya dan melewati pintu utama pabrik tersebut.          
Berada di depan  pintu keluar tol kartasura, saya melihat ambulans covid masuk ke tol Colomadu Kartasura. Ada sopir dan penumpang di depan yang mengenakan APD covid.             

Kami terus naik motor ke arah barat hingga melewati perbatasan kota dan masuk ke  Boyolali.  Tidak jauh dari batas kota, kami belok ke kiri karena dari arah jalan raya kami penasaran melhat pohon randu yang besar. Kami menuju ke arah pohon randu tersebut.          

Ternyata pohon randu ini berada di area pemakaman.                           

Karena hari makin sore,   saya balik kembali ke Kartasura melewati pintu tol lagi.  Lalu saya membeli gudeg Bu Dul di kartasura karena di rumah tidak ada lauk untuk makan malam.

Naik KA Sri Tanjung Dari Solo Ke Jember

Saya dan ayah pergi ke Jember mengunakan kerata api Sri tanjung. Sebelun naik kereta api Sri Tanjung saya dan ayah melakukan tes antigen . S...