29 June 2021
Kembali Main Di Stasiun Gawok
26 June 2021
Kesibukan di hari Jum'at
Sebelumnya lampu mati. Ayah membeli lampu baru dan aku membantu memasangnya. Itu terjadi 2 minggu lalu.
Karena lokasi pittingan lampu tinggi, sekitar 5 meter, dan tidak mempunyai tangga bambu, akhirnya kami menumpuk kursi ruang tamu, di atasnya diberi meja ruang tamu, di atasnya lagi beri andang kayu. Andangnya tidak tinggi, hanya 1,2 m.
Kali ini, kami menggunakan lemari dari besi siku, tidak menumpuk lagi kursi-meja-andang. Tinggi lebari ada 2 m. Saya memegangi lemari. Bunda juga membantu. Dan ayah naik ke atas lemari. Alhamdulillah, akhirnya ruang tamu jadi terang karena lampunya sudah bisa nyala.
Setengah jam dua belas, saya dan ayah jum'at. Cukup lama di masjid, karena setelah jum'atan, saya makan takjil dan minum es teh dulu. Sambil duduk-duduk di masjid.
Ba'da Ashar, saya dan ayah pergi ke Luwes untuk membeli beberapa barang.
Saya memarkir sepeda motor di parkiran sepada motor. Lalu saya dan ayah belanja.
Pertama saya mencari pengaman regulator tabung gas di lantai paling bawah. Karena tidak ketemu barangnya, saya ke lantai atas, ketempat belanjaan kebutuhan sehari-hari. Saya mengambil troli untuk belanja bahan bahan.
Pertama saya membeli beras, kamper untuk kamar mandi, bantal dan guling. Saya juga membeli mainan untuk kuro. Mainan ini berupa bebek yang bisa berjalan secara mekanik dengan diputar pada bagian putarannya.
Selesai belanja, saya kembali ke lantai bawah dan menanyakan ke kasir bagian barang-barang rumah tangga, tempat tadi saya mencari pengaman regulator. Ternyata, ada barang yang saya butuhkan.
Selesai belanja, saya tempat parkir. Ternyata parkir di Luwes itu bayar, tidak gratis kayak di Assalam. Kalau di Assalam gratis parkir untuk sepeda motor
24 June 2021
Jangan mudah menghakimi orang lain
Film pendek ini mengisahkan seorang murid sekolah dasar yang terlambat sekolah. Dia mengetuk pintu kelas. Pak guru sudah menunggu. Karena terlambat, murid tersebut dihukum dengan cara dipukul telapak tangan kanannya dengan penggaris.
Besoknya dia terlambat lagi. Lalu dia dihukum dengan cara yang sama, yaitu telapak tangan kanannya dipukul dengan penggaris.
Pada suatu pagi sebelum sekolah dibuka, bapak guru melihat murid yang sering terlambat tersebut sedang mendorong kursi roda. Di kursi roda ada seorang ibu yang sakit. Murid tersebut mengantar ibunya ke tempat penitipan orang tua.
Bapak guru tertegun. Dia baru paham bahwa murid yang sering terlambat tersebut bukan karena bangun kesiangan, tetapi mengantar ibunya terlebih dahulu.
Setelah mengantar ibunya, si murid langsung berlari menuju sekolahnya.
Lagi-lagi dia terlambat.
Di depan kelas, bapak guru menunggu. Si murid menjulurkan tangan kanannya karena mengira akan dihukum dengan penggaris. Ternyata bapak guru memberikan penggaris tersebut ke murid tersebut.
Lalu, bapak guru berlutut dan memeluk murid tersebut.
Film pendek berjudul Don't Judge ini mengajarkan kita supaya tidak mudah menghakimi orang lain. Siapa tahu orang yang kita nilai salah ternyata dia punya alasan yang kuat.
Kehujanan
Hari itu, saya dan ayah pergi belanja ke Assalam untuk beli buah dan keperluan dapur. Harga buah di Assalam ternyata lebih murah.
Pertama saya ke JNE untuk mengirim paket. Petugas JNE nya mengetik alamat, nama pengirim dan nomor HP pengirim. Setelah itu nomor resi diberikan.
Setelah dari JNE, saya ke Alfamaret. Saya menunggu di motor, ayah masuk ke Alfamart. Setelahnya, berangkat ke Assalam.
Tiba di Assalam, ayah memarkir motor. Lalu kami berjalan ke bagian depan Assalam menuju tempat pameran mobil yang dijual. Saya ingin melihat-lihat mobil dan ingin tahu jenis-jenis mobil.
Usai di bagian parkir mobil, kami menuju gedung utama Assalam.
Pertama saya mengambil troli untuk membawa belanjaan. Lalu menuju toko buah. Pertama, membeli buah anggur, buah pir dan buah leci sesuai pesanan bunda. Katanya, setelah divaksin perlu mengkonsumsi buah yang lebih banyak.
Setelah memilih buah, saya membeli kopi, mie sedap dan sambal saos. Saya dan dik Rani suka membuat minuman kopi sachetan.
Lelah keliling Assalam, karena gedungnya luas, saya dan ayah istirahat dan duduk-duduk sambil minum es teh dan dan makan gorengan. Ternyata ada semacam cafe dibagian dalam toko sebelum kasir. Mungkin maksudnya, pelanggan yang belanja bisa duduk dan minum dulu seusai memilih barang dan sebelum membayar ke kasir.
Setelah cukup istirahat, saya disuruh ayah membayar ke kasir. Saya menyerahkan uang sejumlah minuman dan gorengan.
Usai belanja dan berada di bagian teras gedung Assalam, ternyata hujan deras. Sambil menunggu hujan reda, saya tanya-tanya mengenai mobil yang dipamerkan di teras gedung. Ada truk dan pick up. Saya tanya-tanya mengenai bahan bakarnya berapa liter. Penjaganya ternyata ramah dan menjawab pertanyaan saya.
Setelah hujan cukup reda, karena masih rintik-rintik, dan capek belanja, kami memutuskan pulang. Ayah mengambil motor di tempat parkir. Saya menunggu di teras Assalam karena belanjaan agak banyak sedangkan lokasi parkir cukup jauh. Troli belanja saya taruh diteras, oleh petugas troli itu bersama troli yang lain dibawa masuk.
Oh ya ternyata di Assalam itu, parkir motor itu gratis.
Karena di gerimis dan langit tampak awan gelap, kami naik motor dengan ngebut. Ternyata di tengah jalan, hujan kembali turun dengan lebatnya. Kami berteduh di sebuah toko. Banyak orang lain yang berteduh. Cukup lama berada di sini.
Begitu agak reda, kembali kami ngebut menuju rumah. Dari jalan Slamet Riyadi, dan mau masuk ke daerah Pucangan, ternyata semua jalan tergenang air. Ayah mencari gang yang tidak tergenang. Mendekati IAIN, kembali hujan turun deras.
Kembali kami berteduh di dekat warung. Karena hujan lama berhenti, dari tadi hujan deras, dan saya capek, akhirnya kami masuk ke warung.
Supaya tidak kedinginan, saya pesan teh hangat sama mie rebus. Hampir 2 jam kami berteduh di sini. Hujan baru reda menjelang maghrib, 4 jam dari kami keluar dari Assalam tadi.
Halaman sekolah yang tergenang air hujan |
Anak-anak bermain hujan-hujanan |
20 June 2021
Main ke Stasiun Gawok Dan Purwosari
Saya dan ayah jalan-jalan memutari kota Solo dengan naik sepeda motor. Pertama saya ke Indomart untuk mengambil uang. Kemudian ke JNE untuk mengirim paket ke Situbondo. Ada seorang petugas JNE yang melayani.
Ayah bilang, " Dikirim dengan paket OKE". Petugas JNE bertanya," Siapa nama pengirimnya?". Terus ayah menjawab.
Setelah dari JNE kami menuju ke pom bensin di seberang jalan Superindo di jalan Slamet Riyadi. Ayah mengisi BBM pertalite sebesar 15 ribu.
Setelah mengisi bensin saya ke stasiun Gawok. Kurang lebih 10 menit tiba di Stasiun Gawok. Oh ya, sebelum ke stasiun Gawok, kami ke masjid terlebih dahulu, karena ayah ingin buang air kecil. Agak lama di masjid karena masih menunggu orang yang berada di kamar mandi. Ternyata orang tersebut mandi. Dia keluar dari kamar mandi dengan membawa handuk. Pantas saja lama di kamar mandi.
Setelah dari masjid, kami ke stasiun Gawok yang berada tidak jauh dari masjid, kira- kira sejarak 100 m.
Ayah memarkir motor di depan stasiun Gawok. Saya naik ke stasiun melewati jalan depan yang bertingkat. Di pintu masuk, ada petugas stasiun yang biasa saya lihat. Terus saya menyapanya dan menanyakan jadwal kereta api. Petugas kereta menjawab, " Tidak tahu kereta jarak jauh".
Terus saya berjalan ke samping stasiun untuk melihat kereta api yang melintas. Ada 4 kereta yang melintas, yaitu KA Ranggajati, 2 kKRL, dan kereta bandara.
Cukup lama saya berada di stasiun. Setelah azan zuhur, kami melanjutkan perjalanan ke tempat yang lain yakni makan mie ayam dan melihat perumahan Babussalam.
Makan mie ayam dan minum es teh di pertigaan jalan. Di tengah jalan ada spanduk perumahan Babussalam. Ayah menghubungi bagian pemasaran perumahan Babussalam. Di warung mie ayam juga ada musiknya. Om nya menyetel lagu Didi Kempot.
Setelah makan siang, kami melanjutkan perjalanan ke PKBM melewati jalan Mayang. Lokasi PKBM ada di dekat stasiun Purwosari.
Ternyata, ada kemacetan di perempatan patung Mayang karena ada kereta api yang melintas. Saya kira, macetnya pertempatan jalan ini hanya pas sore saja.Ternyata setiap kali ada kereta api melintas, pasti macet. Padahal kereta api melintas dalam satu jam terhitung sering, apalagi pada masa sebelum pandemi atau situasi normal.
15 June 2021
Naik KRL Dari Gawok Ke Jogjakarta
Saya sudah lama tidak naik kereta api. Keinginan saya akhirnya dituruti pada minggu lalu, 13 Juni. Saya naik kereta api KRL ke Jogja. Ayah dan Bunda menjadwalkan waktu beberapa hari sebelumnya untuk menemani.
Saya menuju stasiun Gawok dengan naik gocar karena pergi dengan ayah, bunda dan dik Rani jam setengah sembilan pagi. Setelah menggesekkan kartu yang diberikan ayah, saya masuk stasiun Gawok. Ternyata saya harus menunggu KRL dari Solo ke Jogja. Lumayan lama, hampir sejam.
KRL pertama yang melintas di stasiun Gawok setelah jam 9 adalah kereta api KRL dari Jogja menuju Solo Balapan. Setelah itu baru kereta api KRl menuju Jogja jam 9.53.
Ternyata KRLnya cukup penuh. Sya tidak mendapatkan tempat duduk. Jadi saya di KRL berdiri.
Setelah melewati beberapa stasiun, barulah di stasiun Lempuyangan, saya baru dapat tempat duduk. Padahal sebentar lagi sampai di stasiun Tugu. Jadi saya duduk hanya beberapa menit saja. Saya turun di stasiun Tugu Jogyakarta.
Keluar dari gerbong KRL, saya baru sadar banyaknya penumpang yang turun. Mereka antre untuk keluar stasiun dengan menempelkan kartu e-moneynya. Saya sendiri duduk-duduk dahulu sembari istirahat karena capek berdiri dan menunggu barisan yang antre tidak berjubel.
Setelah keluar dari stasiun Tugu. saya jalan kaki menuju Mirota untuk makan siang. Lalu saya membeli bakpia.
Karena sudah capek banget, saya minta ke Bunda untuk pesan gocar menuju stasiun. Kami menunggu gocar di depan benteng vrederburg.
Jam 15.50 KRL dari Jogja berangkat menuju Solo. Kembali saya harus berdiri di KRL.
06 June 2021
Belanja di Supermarket Assalam
Saya belanja ke supermarket Assalam bersama ayah, bunda dan dik Rani pada hari Sabtu tanggal 5 Juni tahun 2021.
Di supermarket Assalam, saya berbelanja makanan dan buah buahan seperti buah apel dan anggur. Saya juga berbelanja makanan seperti daging ayam, sosis dan juga alat pembersih rumah seperti sikat, termasuk perlengkapan kamar mandi seperti sabun dan pasta gigi.
Di supermarket Assalam juga ada tempat panahan dan tempat berkuda.
Saya melihat tempat berkuda. Pas saya lihat, kuda-kudanya sedang istirahat.
Saya juga makan di pujasera yang berada di depan supermarket Assalam. Saya makan mie ayam bakso, sedangkan dik Rani makan lalapan ayam.
01 June 2021
Ke Pasar Kartasura
Saya dan ayah naik motor pergi ke pasar. Di pasar, ayah menghampiri pedagang pepaya, pedagang nasi liwet dan pedagang sate ayam. Ayah membeli 10 tusuk sate ayam.
Sesampainya di rumah, saya membawa bungkus sate ayam dan nasi liwet. Saya makan di teras.
Naik KA Sri Tanjung Dari Solo Ke Jember
Saya dan ayah pergi ke Jember mengunakan kerata api Sri tanjung. Sebelun naik kereta api Sri Tanjung saya dan ayah melakukan tes antigen . S...
-
Hari itu, saya dan ayah pergi belanja ke Assalam untuk beli buah dan keperluan dapur. Harga buah di Assalam ternyata lebih murah. Pertama s...
-
Saya dan ayah menanam tumbuhan patah tulang. Tumbuhan ini tidak berdaun dan tumbuh di pantai. Tidak perlu disiram. Media tanamnya dari pasir...
-
"Saya dan ayah pergi ke toko Assalam untuk membeli buah buah an saya di Asslam parkir sepeda motor parkir nya gratis lalu saya melihat...